BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sumber Daya Alam
(SDA) Sumber daya alam (SDA) adalah
potensi sumber daya yang
terkandung dalam bumi (tanah), air,
dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
manusia. Jenis SDA dibagi menjadi dua
yaitu SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak dapat diperbaharui.
1. SDA yang dapat diperbaharui
meliputi air, tanah, tumbuhan dan hewan. SDA ini harus kita jaga kelestariannya
agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.
2. SDA yang tidak dapat
diperbaharui itu contohnya barang tambang yang ada di dalam perut bumi
seperti minyak bumi, batu bara, timah
dan nikel. Kita harus menggunakan SDA ini seefisien mungkin. Sebab, seperti batu bara, baru akan terbentuk kembali setelah jutaan tahun kemudian.
SDA juga dapat dibagi menjadi dua yaitu SDA hayati dan SDA non hayati.
1.
SDA Hayati adalah SDA yang berasal
dari makhluk hidup (biotik) seperti
hasil pertanian, perkebunan, pertambakan, dan
perikanan. Sumber daya hayati adalah salah satu sumber daya dapat
pulih atau terbarukan (renewable resources) yang terdiri atas flora dan fauna. Sumber
daya hayati secara harfiah dapat
diartikan sebagai sumberdaya yang mempunyai kehidupan
dan dapat mengalami kematian.
Jenis‐jenis sumber daya hayati di
antaranya adalah pohon, ikan, rumput
laut, plankton, zooplankton, fitoplankton,
harimau, semut, cacing, rumput laut,
terumbu karang, lamun, dan sebagainya.
2.
SDA Non‐Hayati adalah SDA yang berasal dari makhluk tak hidup (abiotik). Seperti: air, tanah, barang‐barang tambang (Ridwanaz: 2009).
Tujuan akhir
pengelolaan sumber daya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara
seperti sumber devinisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan,
pembangunan daerah, dan pemerataa untuk keperluan tersebut informasi mengenai
ketidakpastian dalam pengambilan sumber daya alam, ketidakstabilan dipasar
sumber daya alam, ketidakpastian dan efesiensi, kegiatan eksplorasi, distribusi
dan keadialan yang sangat diperlukan.
B. Rumusan Masalah
Brdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka rumusan makalah ini, adalah sebagai
berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan SDA dan SDM?
2. Apakah
yang dimaksud dengan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui?
3. Bagaimanakah
pengaruh Ketidakpastian dalam pengambilan Sumber Daya Alam?
4. Bagaimanakah
Ketidakstabilan dipasar Sumber Daya Alam?
5. BagaimanakahKetidakpastian
dan Efesiensi?
6. Apakah
pengertian Eksplorasi?
7. Masalah
distribusi dan Keadilan?
C. Tujuan
Adapun tujuan ini berdasarkan rumusan
masalah di atas adalah:
1.
Mengetahuai Pengertian SDA dan SDM
2.
Mengetahuai Pengertian SDA yang Tak
Dapat Diperbaharui
3.
Mengetahuai Ketidakpastian Dalam
Pengambilan SDA
4.
Mengetahuai Ketidakstabilan Dipasar SDA
5.
Mengetahuai Ketidakpastian dan Efesiensiss
6.
Mengetahuai Eksplorasi
7.
Mengetahuai Masalah Distribusi dan
Keadilan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Alam dan Sumber
Daya Manusia
Sumber daya alam adalah keseluruhan kekayaan alam
yang ada didalam perut dan permukaaan bumi. Sumber daya alam meliputi salah
satunya sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Manusia harus mengelola
dan memanfaatkan secara efesien agar kesediaannya maksimal, sedangkan sumber daya manusia
adalah sumber daya faktor produksi berupa tenaga kerja dan kewirausahaan yang
berperan dalam proses produksi, agar menghasilkan produk bermutu, proses
produksi perlu didukung sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Sumber
daya manusia harus memiliki kemampuan fisik, keahliaan, keterampilan, dan
kepribadian yang berkarater. Peningkatan daya saing bisa dilakukan melalui
kegiatan pendidikan, magang kerja, pelatihan, seminar, dan kursus ( Agung Feryanto:
2011).
Sumber daya alam adalah segala
sesuatu yang muncul secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi
sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai
negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur
Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan di
negara-negara tersebut.
Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan fungsi sebagai
modal dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi (Ridwana:2009).
Berdasarkan
dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam intinya terletak
pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan abiotik. Sedangkan
sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan dengan data
kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, serta menentukan suatu
pembangunan yang memadai maka selayaknya akan terciptanya suatu karya
yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
B. Pengertian Sumber Daya Alam yang
Tak Dapat Diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
semua kekuatan alam yang jika sudah habis sulit diadakan kembali. Contoh sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah minyak bumi, gas alam, batu bara,
barang tambang mineral dan barang tambang non mineral.
Beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui adalah
a.
Minyak bumi gas alam dan batu bara untuk
bahan bakar.
b.
Barang tambang logam.
Barang
tambang logam dimanfaatkan untuk adalah sebagai berikut:
1)
Emas dan perak untuk perhiasan
2)
Aluminium untuk peralatan dapur,
pembungkus makanan, dan badan pesawat.
3)
Besi untuk tiang bangunan, pagar rumah
dan lain-lain.
4)
Tembaga untuk bahan kawat dan kabel.
5)
Nikel untuk membuat bahan campuran logam.
6)
Perunggu untuk membuat patung.
c. Barang tambang non logam
Barang tambang non logam dimanfaatkan untuk :
1). Gipsum untuk bahan cat tembok.
2). Intan untuk perhiasan.
3). Belerang untuk bahan obat-obatan.
4). Grafit dan karbon untuk membuat pencil.
5). Asbes untuk atap rumah.
6). Aspal untuk pengeras jalan. ( Zcribed: 2011)
c. Barang tambang non logam
Barang tambang non logam dimanfaatkan untuk :
1). Gipsum untuk bahan cat tembok.
2). Intan untuk perhiasan.
3). Belerang untuk bahan obat-obatan.
4). Grafit dan karbon untuk membuat pencil.
5). Asbes untuk atap rumah.
6). Aspal untuk pengeras jalan. ( Zcribed: 2011)
Sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak dapat kita hasilkan kemballi
setelah kita menggunakannya. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui ada
yang dapat dihasilkan kembali namun membutuhkan waktu yang sangat lama
contohnya antara lain sebagai berikut:
a. Sumber
Daya Alam Mineral Logam
Sumber daya alam yang
termasuk mineral logam antara lain emas, perak, platina, besi, timah, nikel,
tembaga, aluminium, dan mangaan. Untuk mengambil sumber daya alam ini dilakukan
dengan cara menambang. Oleh karena itu sumber daya alam ini juga disebut barang
tambang.
b. Sumber
Daya Alam Bukan Mineral Bukan Logam (Batu-Batuan)
Indonesia juga kaya akan batu-batuan
penunjang industri. Misalnya pasir kuarsa, batu kapur, marmer, kaolin, intan,
mika, asbes, batu granit, bentonit atau abu bumi, belerang, tras, dan fosfat,
batu-batu ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga,
kain, korek api, batu baterai dan pupuk.
c. Sumber
Daya Energi
Sumber daya energy
adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tenaga atau
bahan bakar. Sumber daya enenrgi Indonesia meliputi minyak bumi, gas alam, batu
bara, panas bumi, dan tenaga surya. Indonesia merupakan Negara pengekspor
sumber daya energi terutama minyak bumi dan gas alam, untuk mendapatkan minyak
bumi, gas alam dan batu bara dilakukan pengeboran dan pertambangan. ( Tugino Wordpress:2010).
Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang tidak dapat
dipulihkan kembali setelah habis digunakan. Adapaun sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui antara lain minyak bumi, batu bara, timah, dan tembaga.
Sumber daya tersebut dinamai bahan tambang (bahan galian). Sumber daya alam
yang tak dapat diperbaharui tidak dapat dimanfaatkan manusia dengan seenaknya,
jika manusia mengambil sumber daya itu secara
terus-menerus maka akan habis. Manusia tidak dapat membudidayakan sumber
daya alam itu kembali, oleh sebab itu manusia harus menggunakan sumber daya
alam yang tid k dapat diperbaharui itu dengan sebaik-baiknya dan
sehemat-hematnya (Ali Fais : 2002).
Berdasarkan
tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan
proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat
terbatas.
C. Ketidakpastian Dalam Pengambilan
Sumber Daya Alam
Ketidakpastian tidak akan mempunyai
pengaruh apapun terhadap pengambilan sumber daya alam. Hal ini disebabkan oleh
karena pengelola sumber daya alam dapat menjamin keamanan dirinya apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada umumnya ketidakpastian itu
dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih
tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat
kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan
sumber daya alam itu.
Pengaruh perubahan tingkat bunga
tidak menerangkan peningkatan dalam pengambilan sumber daya alam, apabila
bersama dengan itu terjadi penemuan baru sebagai hasil ekspolorasi sehingga
menambah cadangan sumber daya alam. Pengaruh ketidakpastian terhadap
pengambilan sumber daya alam itu akan diperkirakan dengan tepat bila
pengaruhnya terjadi terhadap permintaan sumber daya alam. Ketidakpastian
seperti ini mempunyai hubungan yang positif dengan jarak waktu pengambilan
keputusan untuk mengambil sumber daya alam. Sipemilik sumber daya akan lebih
tidak pasti terhadap permintaan 20 tahun yang akan datang daripada 2 tahun yang
akan datang.
Ketidakpastian tentang saat terjadinya
pengantian sumber daya alam dengan sumber daya alam pengganti yang harganya
lebih murah, akan menimbulkan risiko hilangnya pasar, kalau dianggap pemilik
sumber daya alam itu ingin memaksimumkan nilai sekarang dari sumber daya alam
yang dimilikinya, maka ini berarti bahwa ia akan mempercepat pengambilan sumber
daya alam yang dimilikinya (deplesi).
Ketidakpastian disisi penawaran
akan terjadi bila ada ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi. Tetapi
pada umumya pemilik sumber daya alam khawatir terhadap ketidakpastian yang
berupah kehabisan sumber daya alam yang tidak diketahuai volumennya. Intuisi
kita mengatakan bahwa bila sipemilik itu bersifat tidak berani mengambil
risiko, maka ia akan mengurangi pengambilan sumber daya alam (konservasi) untuk digunakan di masa yang
akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian tidak selalu mendorong
adanya diplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat bunga
yang lebih tinggi (M. Suparmoko:2008)
Pada
umumnya ketidakpastian disini dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi.
Semakin tinggi tingkat bunga akan semakin tinggi pula tingkat kenaikan harga,
dan dengan sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumberdaya alam
itu Ketidakpastian dapat terjadi pada sisi permintaan maupun pada sisi
penawaran dari sumerdaya alam. Pengaruh tingkat bunga tidak cukup menerangkan
peningkatan dalam pengambilan sumberdaya alam, apabila bersama dengan itu
terjadi penemuan baru sebagai hasil eksplorasi sehingga menambah persediaan
sumberdaya alam Ketidakpastian di sisi penawaran akan terjadi bila ada
ketidakpastian terhadap hasil usaha eksplorasi. Ketidakpastian tidak selalu
mendorong adanya deplisi dan karenanya tidak selalu mencerminkan adanya tingkat
bunga yang lebih tinggi (Speunand:2011)
Berdasarkan
dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pada umumnya
ketidakpastian itu dicerminkan oleh tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin tinggi tingkat bunga akan
semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan sendirinya semakin cepat
pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu, sehingga hasil ekspolorasi
menambah cadangan persedian sumber daya
alam.
D. Ketidakstabilan Di pasar Sumber
Daya Alam
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam tidak
mudah untuk mengatakan apakah kepastian akan mempercepat atau memperlambat
penggalian sumber daya alam, karena ini semua tergantung pada sifat
ketidakpastian itu sendiri. Namun jelas akan ada ketidakstabilan dipasar sumber
daya alam sehingga pengambilan sumber daya alam akan tidak efesien sifatnya.
Sumber daya alam membuat harapan mengenai harga
sumber daya alam tertentu dikemudian hari karena tidak ada pengetahuan yang
lengkap mengenai pasar sumber daya alam dikemudian hari, maka ia membuat
keputusan atas dasar harapanya beberapa banyak sumber daya alam yang harus
diambil dalm tanah untuk setiap saat, misalkan karena suatu alasan harga barang
sumber daya alam meningkat, kemudian terbentuklah harapan menganai harga sumber
daya alam itu di masa datang yaitu bahwa harga akan lebih tinggi hal ini
membuat harga sekarang menjadi lebih tinggi, karena pemilik SDA akan memutuskan
mengurangi produksi pada saat ini, dan menyimpan sumber daya SDA itu dalam
tanah guna menarik keuntungan-keuntungan dikemudian hari bila harapan harga
yang lebih tinggi dikemudian hari menjadi kenyataan (M. Suparmoko :2008)
Ketidakstabilan di pasar sumber daya alam akan menyebabkan pengambilan sumberdaya alam
tidak efisien sifatnya. Pemilik sumberdaya alam membuat harapan mengenai harga
sumberdaya alam dikemudian hari, karena tidak adanya pengetahuan yang lengkap
mengenai pasar sumber
daya alam itu
dikemudian hari, maka ia akan membuat keputusan atas dasar harapanya berapa
banyak sumber
daya alam harus
diambil dari dalam tanah untuk setiap saat. Harapan dikemudian hari harga sumberdaya alam jauh lebih
tinggi tergantung pada apa yang disebut “ elasticity of expectation”
yaitu persentase perubahan di dalam harga yang diharapkan dibagi dengan
persentase perubahan harga sekarang. Apabila elasticity of substitution lebih besar dari satu, maka akan terjadi
perubahan harga yang sifatnya eksplosif, sedangkan bila elastisitasnya itu sama
dengan atau lebih kecil dari satu maka akan terdapat harga keseimbangan.
Perkembangan permintaan dan biaya produksi akan menentukan batas harga yang
diharapkan dikemudian hari (Speunand:2011).
Berdasarkan
dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebuah harapan akan tentang pengelolaan yang tidak
efesien sehingga membuat keputusan atas dasar harapanya harus diambil dari
dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan persentase perubahan
harga sekarang.
E. Ketidakpastian dan Efesiensi
Keputusan masyarakat biasanya lebih tepat didasarkan pada posisi yang
netral terhadap risiko, meskipun para anggota masyarakat itu sendiri bersikap
tidak mau menanggung risiko. Inilah sebabnya sementara ekonom menerima bahwa
tingkat bunga masyarakat (social rate of
interest) lebih rendah daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh
perorangan (private rate of interest).
Tingkat bunga perorangan mencakup risiko yang dipikul oleh investor individual,
dan harus dilupakan dalam hal keputusan investasi oleh masyarakat.
Pemilik sumber daya alam perorangan, keadaanya agak
berbeda yaitu bahwa maksimasi keuntungan yang diharapkan tidaklah tepat, karena
pasar untuk menggeser risiko itu tidak ada, sehingga pemilik sumber daya alam
akan menghindari risiko (risk averter).
Akhirnya dalam membandingkan antara pengelola sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui oleh pemerintah dan oleh individu belum jelas nama yang akan dapat
mengelola dengan baik. Perencanaan pemerintah dilakukan dari segi kemampuanya
dalam mengelola. Walupun tujuannya hanya untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat, perencanaan perlu menentukan
harapan untuk pasar yang datang. Dalm hal ini belum tentu perencana tersebut
mampu menentukan harga dimasa akan datang dengan tepat dan lebih baik daripada
pengusaha individual (M. suparmoko:2008).
F. Eksplorasi
Eksplorasi adalah kegiantan yang meningkatkan jumlah
cadangan sumber daya alam sehingga akan menurunkan biaya pengambilan sumber
daya alam itu.perlu diketahui bahwa perubahan dalam cadangan sumber daya alam
merupakan beda antara hasil penemuan baru dan jumlah yang diambil, tanpa
eksplorasi cadangan sumber daya alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber
daya alam lebih tinggi volumenya daripada yang dipakai.
Biaya pengambilan sumber daya alam disamping
dipengaruhi oleh banyaknya barang sumber daya alam yang diambil, juga
dipengaruhi oleh volume cadangan sumber daya alam itu. Selanjutnya besarnya
persediaan dipengaruhi oleh hasil eksplorasi, sehingga eksplorasi itu akhinya
mempengaruhi biaya pengambilan barang sumber daya alam (M. Suparmoko : 2008).
G.
Masalah
Distribusi dan keadilan.
Masalah distribusi dan keadilan sejauh ini kreteria
yang dipakai untuk menilai pengambilan sumber daya alam yang tak dapat
diperbaharui adalah kereteria efesiensi. Pada umumnya untuk menilai apakah
suatu tindakan itu layak atau tidak, disamping dilihat dari sudut efesiensi
juga dilihat dari sudut keadilan (equity)
atau
distribusi dari kenaikan hasil produksi tersebut. Masalah distribusi dapat
dipandang dalam kaitanya dengan distribusi antar anggota masyarakat pada saat
sekarang (generasi sekararang) dan dapat pula dilihat distribusinya antargenerasi
(intergeneration distribution).
Masalah sekarang ialah bagaimana menghitung nilai
sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh generasi yang akan datang. Dengan
suatu tingkat diskonto tertentu sangat dimungkinkan suatu program pengambilan
sumber daya alam efesien bagi generasi sekarang namun tidak menunjukkan apa-apa
untuk generasi yang akan datang. Hal ini dapat dipertimbangkan dengan
perhitungan diskonto secara social (social
discounting).
Tingkat diskonto sosial biasanya lebih rendah daripada
tingkat diskonto pribadi (privet rate of
discount). Literatur yang membicarakan hubungan antar tingkat diskonto
soaial dan tingkat diskonto pribadi, biasanya dalam kaitanya dengan evaluasi
proyek-proyek pemerintah, seperti pembangunan dan jalan raya. Namun ada pula
yang menggunakan untuk manfaat yang akan dbagi generasi yang akan datang. Ide
pokonya adalah bahwa konsumsi generasi mendatang merupakan barang public bagi
masyarakat generasi sekarang yaitu bahwa setiap pribadi pada saat ini akan merasa
senang atau bahagia dengan adanya prospek yang bagus bagi generasi mendatang.
Kepuasan yang didapat sesesorang tidak mengurangi kepuasan orang lain. Ini
menyebabkan tingkat diskonto social ditentukan lebih rendah daripada tingkat
diskonto pribadi.
(M.
Suparmoko: 2008)
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber
daya alam intinya terletak pada keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai
untuk memnuhi kebutuhan manusia baik didalamnya terdapat sumber daya biotik dan
abiotik. Sedangkan sumber daya manusia intinya semua potensi yang berhubungan
dengan data kependudukan yang dimiliki oleh daerah yang dapat dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, serta menentukan suatu pembangunan yang memadai maka selayaknya akan
terciptanya suatu karya yang cukup terpenuhi dengan kreatifitas mereka.
Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui adalah
sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat
daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan
habis dan juga pada umunya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas.
Pada umumnya ketidakpastian itu dicerminkan oleh
tingkat bunga yang lebih tinggi. Semakin
tinggi tingkat bunga akan semakin tingi pula tingkat kenaikan harga, dan dengan
sendirinya semakin cepat pula tingkat pengambilan sumber daya alam itu,
sehingga hasil Ekspolorasi menambah cadangan
persedian sumber daya alam.
Sebuah harapan akan tentang pengelolaan yang tidak
efesien sehingga membuat keputusan atas dasar harapanya harus diambil dari
dalam tanah untuk setiap saat dengan tujuan dibagi dengan persentase perubahan
harga sekarang, sedangkan tingkat bunga masyarakat (social rate of interest) lebih rendah
daripada tingkat bunga yang dikhendaki oleh perorangan (private rate of interest). Tingkat bunga perorangan mencakup risiko
yang dipikul oleh investor individual, dan harus dilupakan dalam hal keputusan
investasi oleh masyarakat.
Pengambilan sumber daya alam itu. perlu diketahui
bahwa perubahan dalam cadangan sumber daya alam merupakan beda antara hasil
penemuan baru dan jumlah yang diambil, tanpa eksplorasi cadangan sumber daya
alam dapat meningkat bila penemuan baru sumber daya alam lebih tinggi volumenya
daripada yang dipakai. Masalah sekarang ialah bagaimana menghitung nilai
sekarang dari manfaat yang akan diterima oleh generasi yang akan datang.
Intinya dalam kesimpulan ini secara keseluruhan perlu diingat bahwa telah
dianggap seolah-olah dunia ini akan kehabisan sumber daya alam dan bila sumber
daya alam habis akan ada kehancuran dalam kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
Saran kami bahwa
dalam suatu sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui perlu adanya kerja
sama yang baik dalam setiap aktifitasnya supaya dalam suatu sumber daya alam
yang tak diperbaharui dan sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui dapat berjalan dengan baik sehingga dapat
mencapai tujuan seperti yang diinginkan dalam suatu pengelolaan sumber daya
yang tak dapat diperbaharui.
DAFTAR PUSTAKA
M. Suparmoko. 2008. Ekonomi Sumber
Daya Alam Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Feryanto Agung. 2011. Ekonomi kelas
X. Klaten: Intan pariwara.
Ridwanaz. 2009. Pengertian Sumber
Daya Alam Macam dan Jenisnya. Http.
Zcribed. 2011. Sumber Daya Alam Yang Tidak Dapat
Diperbaharui. Http.
Wordprees
Tugino. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang
Berkelanjutan. Http.
Speunand. 2011. Pengelolaan Sumber
Daya Alam Yang Tak Dapat Diperbaharui.Http.s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar